Jumat, 15 Juni 2012




Upaya Pelestarian Bahasa Sunda Harus Membumi

21 Februari 2011 19:52:02 Penulis : Rep-enal

BANDUNG- Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Dr. Dingding Haerudin, MPd menilai, komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pelestarian dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah masih belum terlihat. Buktinya upaya pelestarian dan pengembangan bahasa Ibu orang Sunda tersebut selama ini masih bersifat seremonial.

“Seharusnya upaya pelestarian bahasa Sunda itu bersifat membumi. Misalnya saja, dengan cara membuat papan-papan peringatan di jalan raya bertuliskan bahasa Sunda, jangan hanya membuat papan peringatan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris saja. Misalnya saja membuat plang berbunyi: Lalaunan, Pelan-pelan, Slow Down,” kata Dr. Dingding, usai menyampaikan aspirasi kepada Komisi E DPRD Jawa Barat, Senin (21/2).

Upaya pelestarian bahasa Sunda yang bersifat membumi, menurut Dr. Dingding, perlu dilakukan agar ketika orang masuk wilayah Jawa Barat, nuansa daerah Sundanya terasa.

Upaya pelestarian bahasa Sunda tersebut, lanjut Dingding, harus lebih digencarkan lagi. Soalnya, kini banyak anak-anak orang Sunda yang berusia 5 atau 6 tahun sama sekali tidak bisa bahasa Sunda.

“Ini kenyataan yang sangat memprihatinkan. Saya mengharapkan ada himbauan dari pemerintah kepada masyarakat agar senantiasa menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. (enal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar